Rumah gaya scandinavian sedang populer di Indonesia. Namun, apa itu rumah scandinavian sebenarnya? Sesuai namanya, rumah scandinavian adalah gaya rumah khas negara skandinavia yang menekankan pada tampilan yang minimalis, fungsional, dan memprioritaskan penggunaan material alami.
Rumah ini memiliki referensi desain rumah dari Eropa bagian utara, seperti Norwegia, Swedia, Denmark, serta Islandia, dan Finlandia. Karenanya, beberapa orang juga menyebut gaya skandinavia dengan gaya nordic atau nordik.
Ciri-ciri rumah skandinavia bisa kamu kenali lewat fasad yang minim ornamen, penggunaan material alami seperti kayu, batu, dan bata, serta jendela-jendela berukuran lebar untuk efisiensi energi listrik. Ya, dengan jendela yang lebar, asupan cahaya matahari jadi melimpah sehingga kamu tidak perlu menyalakan banyak lampu di siang hari. Lebih jauh lagi, pada artikel ini kita akan membahas:
- Apa itu Rumah Scandinavian?
- Prinsip Dasar Rumah ala Skandinavia
- Ciri Khas Rumah Scandinavian
- Contoh Fasad Rumah ala Skandinavia
- Tips Membangun Rumah Scandinavian di Indonesia
Apa itu Rumah Scandinavian?

Rumah scandinavian adalah desain rumah yang menonjolkan karakter minimalis, fungsional, dan dekat dengan alam. Ada tiga hal yang menjadi karakter utama dari rumah-rumah bergaya skandinavian, yaitu kesederhanaan (simplicity), minimalis (minimalism), fungsionalitas (functionality), dan efisiensi (efficiency).
Gaya skandinavian ini pertama kali masuk ke Indonesia lewat desain perabotan dan interiornya, yang dimotori oleh merk furnitur ternama asal Swedia, IKEA. Furnitur yang mengutamakan material kayu, bentuk yang sederhana, dan minim ornamen ini lantas favorit masyarakat Indonesia ternyata cocok banget untuk rumah-rumah berukuran kecil, terutama di kota-kota besar dan sekitarnya.
Setelah gaya furnitur ini membuat jatuh cinta masyarakat Indonesia, para arsitek dan pengembang properti mulai mengadopsi juga gaya rumahnya, meskipun tidak sepenuhnya. Beberapa prinsip, terutama bentuk dan fasad rumahnya mulai banyak diterapkan di rumah-rumah baru di Indonesia.
Prinsip Dasar Rumah Scandinavian

Gaya rumah scandinavian di Indonesia tidak sepenuhnya dapat diterapkan di Indonesia. Penggunaan material kayu, misalnya, tidak cocok untuk iklim Indonesia yang lembap. Namun, material kayu ini tetap ditonjolkan lewat aksen sebagai secondary skin serta jendela berukuran besar. Selain itu, atap model pelana yang tinggi juga banyak diadaptasi di rumah-rumah baru di Indonesia.
Kalau kamu tertarik menerapkan desain ini pada rumah kesayanganmu, setidaknya ada tujuh prinsip yang bisa kamu ikuti agar nuansa scandinavian terasa kental. Ini dia:
1. Minimalis
Fasad rumah industrial menonjolkan karakter minimalis. Karena itu, sebaiknya kamu menghindari pemasangan ornamen-ornamen seperti ukuran batu alam, air mancur, maupun pilar-pilar. Untuk atapnya, gunakan atap pelana yang besar untuk menonjolkan nuansa Eropa.
2. Warna netral
Masih menjadi bagian dari konsep minimalis, hindari warna-warna terang seperti hijau, merah, biru, dan sebagainya untuk warna rumah. Warna-warna ini sempat populer sekitar 10-15 tahun yang lalu, tetapi tidak lagi sekarang. Sebagai gantinya, gunakan warna dominan putih dan aksen warna netral lain seperti abu-abu terang, krem terang, dan coklat.
3. Efisiensi energi
Untuk menerapkan konsep efisiensi energi, rumah gaya skandinavia menggunakan jendela berukuran besar. Bahkan pada beberapa desain, hampir seluruh bagian depan rumah terbuat dari kaca. Tujuannya tentu untuk membuat rumah tetap terang tanpa harus menyalakan lampu.
4. Furnitur Multifungsi
Beranjak ke dalam rumah, furnitur scandinavian lebih menonjolkan pada fungsi ketimbang bentuk. Furnitur-furnitur dengan gaya ini punya desain geometri simetris yang sederhana, namun multifungsi. Misalnya, kamu bisa menggunakan ranjang yang sekaligus memiliki laci penyimpanan, meja yang sekaligus menyatu dengan lemari, dan sebagainya. Tujuannya agar tidak terlalu banyak perabot di rumah dan membuat rumah terasa lapang.
5. Bertema alam
Alam adalah inspirasi utama dari rumah skandinavian. Karena itu, furnitur skandinavian mengutamakan material kayu dengan finishing natural dengan warna kayu yang terang. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan dinding bata ekspos dengan warna putih atau warna netral lain di salah satu sisi ruang utama untuk menambah kesan alami ini.
6. Material ramah lingkungan
Selain efisiensi energi, kamu juga bisa menonjolkan aspek ramah lingkungan dengan menggunakan material-material alami yang mudah didaur ulang, misalnya kain serat bambu, perabotan rotan dan kayu, dan perabotan berteknologi ramah lingkungan lainnya.
7. Ramah Anak
Desain skandinavia yang cenderung simpel dan ringkas tidak hanya membuat rumah terasa lapang, tetapi juga membuat rumah ramah anak. Ya, anak-anak yang sering berlarian dengan motorik yang masih dalam perkembangan akan rawan mengalami kecelakaan di dalam rumah. Bentuk yang sederhana membuat perabotan lebih mudah dikenali dan dihindari.
Ciri Khas Rumah Scandinavian

Dari prinsip-prinsip di atas, kamu bisa tahu sekarang sejumlah ciri yang membuat rumah scandinavian mudah dikenali. Rumah skandinavia biasanya menonjolkan penggunaan elemen kayu, baik pada ornamen fasad, lantai, dan furniturnya.
Kemudian, kamu juga bisa mengenalinya lewat bentuk-bentuk geometri yang sederhana dan tegas. Dari depan, rumah skandinavian bisa terlihat segitiga ataupun persegi tanpa pilar. Ciri berikutnya adalah warna-warna netral yang digunakan. Ya, rumah skandinavian akan didominasi oleh warna putih, dengan aksen warna netral seperti abu-abu, krem, dan sedikit warna hitam.
Contoh Fasad Rumah Skandinavia

Gaya rumah skandinavian mulai menggusur gaya minimalis yang bertahan sekitar 20 tahun terakhir. Kebanyakan rumah bergaya skandinavian menggunakan atap berbentuk pelana atau segitiga dengan sudut yang cukup tajam. Gaya ini mirip dengan gaya barnhouse yang juga sedang populer akhir-akhir ini. Berikut ini contohnya:
1. Fasad Rumah gaya Skandinavia 1 Lantai



Prinsip selaras dengan alam menjadi bagian erat bagi orang skandinavia, karena itu mereka menciptakan desain rumah yang menyerupai pondok dan selaras dengan alam sekitarnya. Di bawah ini tiga inspirasi fasad rumah Skandinavia 1 lantai.
2. Fasad Rumah Scandinavian 2 Lantai


Kelebihan lain rumah dua lantai dengan gaya skandinavia ini adalah tetap terlihat megah sekaligus sederhana, jauh dari kesan glamor.

Desain ‘pondok’ pada rumah dua lantai tetap dijaga dengan menerapkan bentuk lantai dua yang seperti segitiga dengan kemiringan yang tajam. Penggunaan kaca berukuran besar juga bisa memantulkan bayangan lingkungan sekitarnya, seperti pepohonan yang hijau dan langit yang biru.
Tips Membangun Rumah Scandinavian di Indonesia

Ada beberapa prinsip tips yang bisa kamu ikuti agar kamu bisa punya rumah dengan desain yang scandinavian banget, baik dari sisi eksterior, interior, maupun furniturnya. Sebagai rangkuman, berikut ini prinsip rumah scandinavian:
- Optimalkan pencahayaan alami melalui jendela berukuran besar
- Sematkan material kayu dan batuan untuk menonjolkan karakter alami
- Dominasi warna putih degan aksen warna netral
- Hindari dekorasi atau fitur lain yang tidak fungsional
- Bentuk geometri yang tegas, tampilan yang clean
- Gunakan furnitur multifungsi
- Utamakan material alami dan ramah lingkungan
Itu tadi informasi seputar rumah gaya skandinavia, lengkap dengan penjelasan, ciri-ciri, dan contohnnya. Kamu juga bisa menemukan informasi lain terkait desain eksterior, interior, dekorasi, maupun furnitur di Seputar Rumah.